Drs. JUPAN ROYTER SAHALATUA
Tokoh 16.05
Berharap Kelapa Gading Dapat Seperti Singapura
Kelapa Gading merupakan salah satu sentra bisnis di Jakarta Utara, selain Mangga Dua dan Pluit. Pusat bisnis di Kelapa Gading dapat digolongkan untuk mereka yang berekonomi menengah keatas.
Bermacam-macam mall, apartemen, pusat-pusat hiburan dan kafe-kafe yang berkelas menjamur dikawasan tersebut. Maka tidak salah jika Pemerintah Kotamadya Jakarta Utara ingin menjadikan Kelapa Gading layaknya Negara Singapura yang menyediakan segala macam kebutuhan baik sandang, pangan maupun papan bahkan tempat-tempat hiburan highclass.
Bermacam-macam mall, apartemen, pusat-pusat hiburan dan kafe-kafe yang berkelas menjamur dikawasan tersebut. Maka tidak salah jika Pemerintah Kotamadya Jakarta Utara ingin menjadikan Kelapa Gading layaknya Negara Singapura yang menyediakan segala macam kebutuhan baik sandang, pangan maupun papan bahkan tempat-tempat hiburan highclass.
Untuk mewujudkan hal itu diperlukanlah pemimpin wilayah yang dapat mengelola segala macam persoalan baik itu bersifat ekonomi maupun kemanan dan kenyamanan wilayah. Sehingga para pengunjung yang akan berbelanja ataupun hanya sekedar mencari hiburan dan jalan-jalan menikmati indahnya Kelapa Gading dimalam hari yang terang-benderang dengan segala macam lampu hias yang berwarna-warni. Sentra bisnis Kelapa Gading masuk dalam wilayah Kecamatan Kelapa Gading yang dipimpin Drs. Jupan Royter Sahalatua T untuk menggantikan Ahid Wahyudin yang telah memasuki masa pensiun.
Pria kelahiran Medan, 9 November 1963 yang menjabat sebagai Wakil Camat Kelapa Gading sejak 20 Desember 2004 dan dipercayakan untuk menduduki posisi Camat Kelapa Gading di tahun 2008 ini mengaku sangat menerapkan sekali prinsip kerja yang sesuai prosedur, displin dan tegas dalam mengambil segala keputusan. Maka tidak heran jika banyak pegawai di Kecamatan Kelapa Gading menaruh hormat kepadanya.
Prinsip ini sudah sejak lama diemban, sebelum menjadi Wakil Camat Kelapa Gading. Ayah dari Dony Geofany (12), Merry Grisgabriella (9) dan Juan Felix (5) malang melintang di Dinas Tramtib DKI Jakarta. Mulai dari Kasie Usaha Bencana dan Sengketa Satlak Tramtib Jakarta Timur pada 24 September 1999. Kemudian Kasie Ops Dinas Tramtib dan Linmas Propinsi DKI Jakarta di tahun 2001 dan terakhir menjabat Kasie Pelatihan Polisi Pamong Praja Dinas Tramtib dan Linmas Propinsi DKI Jakarta pada 2004.
Dengan prinsip yang dipegang teguhnya ini, segala program yang disusun oleh Kecamatan Kelapa Gading dapat berjalan sesuai yang diinginkan semua pihak. Tidak dipungkiri jika Kelapa Gading yang merupakan sentra bisnis di Jakarta Utara menjadi ladang perebutan bagi para pengusaha yang ingin menancapkan kuku-kuku perekonomiannya di wilayah yang dikatakan oleh kalangan pengusaha sebagai ‘Kepala Naga’. “Kelapa Gading merupakan wilayah yang sangat spesifik dimana para pengusaha dan pengembang saling berlomba menanamkan modalnya,” kata Jupan, panggilan akrab Camat Kelapa Gading ini kepada reporter jakartautara.com.
Dijelaskan oleh suami dari Mutiara Oendang, karena wilayahnya termasuk didalam kawasan menengah keatas bahkan dapat dikatakan wilayah elit, maka tingkat pendidkan masyarakatnya pun terbilang cukup tinggi. Di Kelapa Gading sendiri berdiri sekolah-sekolah unggulan mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta. Untuk itulah pendekatan dan sosialisasi program kerja Kecamatan Kelapa Gading sangat mudah dilaksanakan. “Walaupun tidak seratus persen namun hal ini sangat memudahkan kami dalam melaksanakan program yang telah kami susun,” ujar Jupan.
Namun tidak begitu saja segala kebijakan dapat diterima masyarakat. Ada juga sekelompok warga yang menolak kebijakan tersebut dikarenakan adanya kepentingan pribadi ataupun kelompok tertentu. Maka sangat dibutuhkan pemimpin yang tegas seperti dirinya.
Di Kelapa Gading memang sering sekali terjadi bentrok antara warga dengan warga bahkan antara warga dengan pihak tramtib kecamatan dan tramtib walikota. “Kita berusaha menyelesaikan masalah ini dengan kekeluargaan dan pendekatan persuasif,” terang pencinta olahraga Kateda ini.
Di Kelapa Gading memang sering sekali terjadi bentrok antara warga dengan warga bahkan antara warga dengan pihak tramtib kecamatan dan tramtib walikota. “Kita berusaha menyelesaikan masalah ini dengan kekeluargaan dan pendekatan persuasif,” terang pencinta olahraga Kateda ini.
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
Dikirim oleh lintas
pada 16.05.
dan Dikategorikan pada
Tokoh
.
Kamu dapat meninggalkan komentar atau pesan terkait berita / artikel diatas